Dalam studi baru ini para ilmuwan Australia menguji apakah komposisi protein pada makanan berpengaruh terhadap perbedaan berat badan.
Mereka menemukan bahwa orang yang mengalami kelebihan berat badan lebih banyak membakar lemak tatkala mereka usai menyantap makanan yang mengandung protein tinggi.
Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat membantu orang menurunkan berat badan. Sebab, protein lebih mampu menekan hasrat ingin makan daripada lemak maupun karbohidrat.
Studi ini belum membuktikan, tapi ada harapan bahwa peningkatan pembakaran lemak bisa diartikan penurunan berat badan meski dalam waktu lama. Namun untuk memastikan hal ini masih diperlukan penelitian lanjutan.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition & Dietetics ini didasarkan pada penelitian terhadap 18 orang dewasa yang metabolisme setelah makan-nya diuji selama tiga hari yang berbeda. Para partisipan rata-rata berusia 40 tahun, 8 diantaranya mengalami kegemukan, 6 normal, dan 4 obesitas.
Pada suatu hari mereka diberi sarapan dan makan siang yang menunya telah ditentukan, terdiri atas 58 persen karbohidrat dan 14 persen protein. Di waktu lain selama dua hari makanan mereka dibuat seimbang, terdiri atas sepertiga kalori yang berasal dari protein dan sepertiga lainnya dari karbohidrat.
Delapan jam setelah makan, peneliti menemukan bahwa mereka yang kelebihan berat badan dan obesitas membakar lebih sedikit lemak dibanding rekannya yang lebih kurus. Namun, perbedaan ini sirna ketika mereka mengonsumsi makanan tinggi protein.
Makanan kaya protein yang dimaksud antara lain adalah mentega rendah lemak, daging sapi tanpa lemak, telur, dikombinasikan dengan sayuran dan sumber karbohidrat.
Batterham menyatakan dia dan koleganya kini tengah menguji apakah sumber protein dari sayuran memiliki efek serupa pada metabolisme lemak orang yang kelebihan berat badan.
Semoga artikel Makanan Tinggi Protein dan Obesitas bermanfaat untuk Anda.