Hubungan suami istri sebaiknya dilakukan pada saat masa subur dimana sel-sel telur yang ada di dalam indung telur (ovarium) sudah matang dan siap dibuahi.
Berikut beberapa cara mengetahui masa subur wanita:
Siklus haid.
Wanita memiliki siklus haid rata-rata 28-30 hari atau 22-35 hari. Sel telur berovulasi atau keluar dari indung telur pada pertengahan masa haid, yakni sekitar hari ke-14 hingga hari ke-16 dihitung dari hari pertama haid. Sehingga, 3 hari sebelum hari ke-14 dan 3 hari setelah hari ke-16 adalah perkiraan masa subur wanita. Saat inilah keadaan yang memungkinkan bagi sel telur untuk dibuahi.
Getah lendir leher rahim (serviks).
Masa subur wanita dapat diketahui dengan mengamati perubahan kekentalan lendir yang keluar dari vagina. Lakukan pengamatan secara rutin setiap pagi. Bila lendir yang keluar pada masa subur akan terlihat seperti daun pakis, bersifat kenyal, tidak terputus jika dipegang dan ditarik memanjang, serta lengket seperti agar-agar.
Suhu tubuh.
Ketika sel-sel telur wanita matang, rahim akan bersiap-siap menerima sel telur yang berhasil dibuahi. Pada keadaan ini, suhu tubuh wanita akan meningkat. Untuk mengetahui rentang masa subur wanita, selalu amati pola kenaikan suhu tubuh. Caranya adalah dengan melakukan pengukuran suhu di pagi hari, setiap hari pada jam yang sama, selama paling tidak 3 bulan. Ukurlah suhu tepat saat bangun tidur, dan belum beraktivitas apa pun. Catatlah data suhu sehingga membentuk kurva. Bila Suhu di atas kurva normal menunjukkan bahwa hal tersebut masuka dalam masa subur.
Ultrasonografi (USG).
Penentuan masa subur wanita dengan cara ini dilakukan secara serial, selama 3-5 hari, berdasarkan siklus haid. Hasil pemantauan ini bisa diketahui kapan sel telur mulai terbentuk di dalam indung telur, kapan sel telur menjadi matang, hingga kapan sel telur dikeluarkan. Nah, metode ini cocok bagi wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.
Semoga artikel Cara Mengetahui Masa Subur Wanita bermanfaat untuk Anda.